Beberapa
waktu lalu kita sempat melihat eks pemaing Kalteng Putra mengkomentari postingan
official account IG dari Kalteng Putra untuk menagih apa yang seharusnya mereka
dapatkan yaitu berupa pundi-pundi uang hasil kerja keras mereka di lapangan
atau yang biasa dikenal dengan sebutan gaji. Mitra Kukar pun mengalami hal yang
sama gaji 13 pemainnya selama mengarungi kompetisi Liga 2 musim lalu belum
dibayarkan. Ketua PSSI pun mengeluarkan himbauan kepada klub diatas ditambah
beberapa klub lain yaitu PSPS Riau, Perserang, dan PSMS Medan. Semua klub
tersebut berasal dari klub liga 2 dan klub-klub tersebut telah memainkan
pertandingan untuk mengarungi liga 2 di musim ini. Permasalahan ini selalu
menjadi topik yang selalu berseliweran di media. Hal tersebut tentunya sangat
merugikan sang pemain. Klub pun seperti mendapatkan perlindungan dari PSSI untuk
tetap bisa berlaga di kompetisi resmi walaupun mempunyai segudang permasalahan.
Saya akan mencoba memberikan solusi dari berbagai sisi pemain, klub, dan PSSI
atau operator liga.
Pemain
merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah klub, tanpa ada pemain klub tersebut tidak akan bisa bertanding dan
memperolah kemenangan. Tetapi, pemain selalu dijadikan korban oleh pihak klub.
Mereka sering dipaksa untuk bertanding padahal gaji yang seharusnya mereka
dapatkan belum lunas selama satu, dua, bahkan tiga bulan. Pemain terpaksa
melakukan itu karena dijanjikan oleh manajemen untuk melunasi gaji mereka
setelah bermain. Tetapi, hasil akhirnya selalu mereka mendapatkan janji-janji
palsu berikutnya dengan beribu-ribu alasan. Kalo tidak bermain mereka diancam
tidak akan dilunasi gajinya sampai kapanpun dan dikeluarkan dari tim. Pemain
berpotensi untuk tanpa klub untuk beberapa waktu. Apalagi jika hal ini terjadi
di pertengahan musim yang berarti mereka harus menunggu sampai jendela transfer
dibuka. Selama itu juga mereka berkemungkinan harus hidup tanpa mendapatkan
bayaran. Sementara, mereka juga mempunyai beban pengeluaran untuk bisa terus
hidup. Terutama yang sudah memiliki keluarga, tidak jarang kita mendengar juga
pemain sampai harus meminjam uang ke sana kemari dan juga melakukan usaha
sampingan seperti mengamen, berjualan, dan masih banyak lagi. Melihat hal
tersebut, kita mengetahui alasan kalo sang pemain menampilkan inkonsistensi di lapangan
karena mereka tidak fokus ke sepakbola. Itulah salah satu alasan pemain sepak
bola sulit untuk mencapai potensi mereka yang sudah digadang-gadang oleh media
sebelumnya. Oleh karena itu, sangat penting bagi pesepakbola memahami tentang
aturan kontrak kontrak yang berlaku di Indonesia dan coba menerapkannnya.
Pemain juga harus mengetahui detail kontrak yang diberikan oleh klub, jangan
sampai asal tanda tangan tanpa mengetahui isinya karena berpotensi merugikan
kalian. Sebelum memutuskan bergabung dengan sebuah klub, pemain juga wajib
melakukan riset kecil-kecilan mengenai kondisi finansial klub tersebut dan
memprediksi masa depan klub tersebut apakah klub tersebut sanggup untuk
membiaya gaji anda. Salah satu hal yang bisa mempermudah pemain melakukan hal
tersebut adalah mempunyai agen atau manajer yang terpercaya. Dengan adanya
agen, pemain terbantu sangat dalam pengambilan keputusan tersebut diman agen
akan selalu memberikan alternative untuk
sang pemain pertimbangkan. Selain itu, tips terakhir adalah mempunyai pemasukan
lain selain dari sepakbola. Biisa seperti menjadi bintang iklan, membangun
bisnis yang anda gemari, dan masih banyak lagi. Pemasukan lain tersebut dapat
membantu apabila terjadi permasalahan dengan klub pemain sehingga tidak perlu
memusingkan bagaimana caranya untuk bertahan hidup karena mempunyai backupnya.
Hayooo
manajemen klub, tidak merasa iba kah apabila ada pemain yang mengalami
penunggakan pembayaran gaji. Jangan lah memaksakan sesuatu yang belum bisa
kalian dapatkan. Contohnya ingin menjuarai liga 1, tetapi baru promosi musim
ini. Mengapa hal tersebut sangat tidak realistis walaupun bisa terjadi apabila
terjadi keajaiban. Bayangkan klub meminjam uang ke bank untuk membeli
pemain-pemain mahal serta membayar gajinya. Setelah musim berjalan, ternyata
mereka berada di papan bawah yang memiliki potensi untuk kesulitan membayar
pinjaman ke bank dan bunganya. Otomatis hal termudah adalah tidak membayar gaji
pemain dan klub pun terancam pailit. Atau pada kasus lain karena pemilik klub
ini ingin menjadi kepala daerah, maka digelontorkan lah dana besar-besaran
untuk memboyong pemain bintang dan berjanji akan membayarkan gaji pemain sampai
akhir musim untuk mendongkrak suara dia. Pada akhirnya Ia tidak terpilih dan
melepas kewajibannya tersebut. Klub tersebut pun kebingungan dan melakukan
hutang ke pemain tersebut. Kejadian ini sering terjadi di Indonesia. Oleh
karena itu, manajemen klub perlu strategi yang tepat agar klub ini tidak
kesultan keuangan terutama strategi marketing agar bisa menghasilkan profit
yang besar. Percaya pada proses, jangan mau hasil yang instan karena yang
instan hanya mi doang. Untuk menjadi klub yang mendominasi tidak bisa hanya
mengandalkan uang saja tetapi strategi yang pas adalah kunci untuk setiap klub
untuk meraih kejayaannya.
Stakeholder
yang berpengaruh untuk membuat kebijakan-kebijakan agar klub tidak bangkrut
adalah PSSI. Dimana PSSI bisa menaru kebijakan atau regulasi agar klub tersebut
tidak semena-mena dalam mengeluarkan uang. Kita bisa meniru financial fair play
yang diterapkan di eropa dimana klub tidak boleh mengeluarkan biaya melebihi
dari apa yang mereka dapatkan. Kebijakan itu bisa dimodifikasi sesuai dengan
keadaan sepakbola di Indonesia saat ini. PSSI atau PT LIB juga bisa bekerja
sama dengan pihak ketiga untuk melakukan pengecekan terhadap laporan keuangan
dari setiap klub sehingga tidak ada klub yang melakukan manipulasi laporannya.
Kalo
beberapa hal tersebut dilakukan efeknya Indonesia akan mempunyai banyak sekali
pemain yang berbakat yang bisa membawa Timnas menuju Piala Dunia. Selain itu,
Liga di Indonesia akan meningkatkan profesionalitasnya dan bia menjadi liga
terbaik juga di Asia. Tapi, kok saya ga yakin yaa. Semoga saja ini bisa
terjadi, tidak Cuma ada di mimpi saya. Beberapa cerita disana hanya ilustrasi
yaa.
Referensi
0 komentar:
Posting Komentar
kritik dan saran sangat diperlukan untuk mengembangkan blog ini