Kebobrokan Sepakbola Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara pecinta bola terbesar di dunia. Hampir setiap penduduknya menyukai bola. Namun hal ini tidak berbanding lurus dengan pencapaian sepakbola Indonesia. Kita bisa melihat SDM yang berlimpah untuk mengembangkan sepakbola, namun SDM ini hanya digunakan untuk kepentingan politik.
Salah siap sepak bola Indonesia bisa menjadi buruk?
1.PSSI
  sebagai induk organisasi yang menaungi sepakbola, lembaga ini dinilai gagal. Kita masih melihat nuansa orang orang yang berpolitik di dalam berorganisasi. Orang orang yang tidak mengerti indahnya permainan sepakbola malah menjadi pengurus sepakbola. Ini merupakan masalah yang harus dibenahi oleh pemerintah. Tetapi dalam FIFA pemerintah tidak boleh mengintervensi pelaksanaan lembaga PSSI ini.
   Pemerintah bisa membantu dengan menyediakan sarana dan prasarana untuk latihan dan mengembangkan sepakbola. Dengan semakin banyaknya tempat untuk menggelar latihan, semakin banyak bakat tersalurkan lewat sarana dan prasarana ini. Pembangunan sarana dan prasarana juga harus terbebas dari money politic, suap, korupsi. Karena jika ada 3 hal tadi pembangunan sarana juga tidak maksimal dan hanya bisa digunakan untuk jangka pende. Pemerintah melalui KPK harus mengecek uang yang masuk dan keluar dalam pembangunan proyek ini.
   Langkah lain mungkin dengan mengatur kurikulum tentang pendidikan usia dini dalam sepakbola. Negar a-negara maju dalam sepakbola seperti inggris, jerman,spanyol sudah memiliki kurikulum yang dijadikan acuan untuk melatih potensi potensi muda agar jika sudah menjadi pemain profesional menjadi pemain bintang. Tetapi pembuatan kurikulum ini harus direncanakan secara matang tidak asal keluaar kurikulum tentang sepakbola, jika kurikulumnya belum matang itu akan menghambat potensi bakat bakat muda kita, contoh seperti kurikulum 2013 yang dipaksakan. Kurikulum ini harus dibuat oleh tim yang sangat mengerti pengembangan usia muda.
   Hindari naturalisasi pemain jelek. Naturalisasi menurut saya sah sah saja tetapi harus diseleksi siapa yang bisa dinaturalisasi siapa yang tidak. Naturalisasi jangan melihat darimana asal negara, klub yang pernah dibela, tetapi kita harus melihat usia, permainannya sepertia apa cocok tidak dengan skema timnas.
   Benahi klub klub di Indonesia, seperti lisensi pelatih, masalah tunggakan gaji, permainan sepakbola gajah, suap, money politic, korupsi, kontrak pemain. Kita harus menghukum klub klub yang melanggar peraturan tanpa pandang bulu. Hukuman juga harus menimbulkan efek jera.
.
By: Ramdani Rizki Pratama


Share on Google Plus

About Ramdani Rizki

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

kritik dan saran sangat diperlukan untuk mengembangkan blog ini